Jumat, 02 Maret 2012

Lingkup teori komunikasi

1. Teori-teori umum (general theories) yang mencakup:
(1) teori-teori fungsional dan structural, dimana si pengamat mrpk bagian dari
struktur (sosial dan budaya). Menurut pandangan ini, pengetahuan dpt ditemukan
melalui metode pengamatan (observasi) empiris yg cermat.
Perbedaan pendekatan teori Fungsional & Struktural
Fungsional Struktural
- berasal dari biologi,
- menekankan pengkajiannya ttg cara2
mengorganisasikan dan
mempertahankan sistem sbg struktur
yg berfungsi
- berasal dari linguistic
- menekankan pengkajiannya pd hal2
yg menyangkut pengorganisaan
bahasa dan sistem sosial sbg struktur
yg berfungsi
Persamaan karakteristik teori Fungsional & Struktural:
a. Sama2 mementingkan synchrony (stabilitas dalam kurun wkt
tertentu) daripada diachrony (perubahan dalam kurun wkt tertentu).
b. Sama2 mempunyai kecenderungan memusatkan perhatian pd
“akibat2 yg yg tidak diinginkan” (unintended consequences) drpd
pada hasil2 yg sesuai tujuan.
c. Sama2 punya kepercayaan bhw realitas itu pd dasarnya objektif dan
independent (bebas)
d. Pendekatannya sama2 bersifat dualistic krn memisahkan bahasa dan
lambang dari pemikiran2 dan objek2 yang disimbolkan dalam
komunikasi.
e. Sama2 memegang prinsip the correspondence theory of truth (teori
kebenaran yg sesuai), yaitu bahasa hrs sesuai dg realitas dan simbol2
hrs merepresentasikan sesuatu secara akurat.
(2) teori-teori behavioral dan kognitif, yang menganggap komunikasi sebagai
manifestasi dari tingkah laku, proses berpikir dan fungsi “bio-neural” dari
individu. Oleh karenanya, variable2 penentu yg memegang peranan penting thd
sarana kognisi seseorang (tmsk bahasa) biasanya berada di luar control dan
kesadaran org tsb.
Perbedaan dg teori structural dan fungsional terletak pd focus pengamatan dan
sejarahnya yg berpusat pd diri manusia secara individual (psikologis) dg model
‘S-R’ (stimulis-response) yg menggambarkan proses informasi antara stimulus
(rangsangan) dengan response (tanggapan).
(3) teori-teori konvensional dan interaksional. Komunikasi dianggap sebagai
alat perekat masyarakat (the glue of society) yang berkembang dari aliran
pendekatan interaksionisme simbolis sosiologi dan filsafat bahsa ordiner dimana
pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.

(4) teori-teori kritis dan interpretif
Gagasan dalam teori ini byk berasal dari berbagai tradisi spt sosiologi interpretif,
pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutic, Marxisme dan aliran
‘Frankfurt School’ dan berbagai pendekatan tekstual: teori2 retorika, biblical dan
kesusasteraan.
Persamaan:
1. Penekanan thd peran subjektifitas yg didasarkan pd pengalaman individual
2. Makna atau meaning merupakan konsep kunci dalam teori ini, dimana
pengalaman dipandang sbg dasar pemahaman makna. Dg memahami makna,
seseorang akan menjadi sadar akan kehidupan dirinya, dlm hal ini bahasa
dipandang sebagai kekuatan yg mengemudikan pengalaman manusia.
Perbedaan:
Teori Kritis Teori Interpretif
Cenderung menggunakan keputusan2
absolut, preskriptif dan sifatnya politis
Cenderung menghindarkan sifat2
preskriptif dan keputusan absolute ttg
fenomena yang diamati.
Pengamatan menurut teori ini hanya
sesuatu yg bersifat tentative dan relative.
3. Teori-teori kontekstual (contextual theories) yang meliputi 5
konteks/tingkatan:
(1) komunikasi intra-pribadi, proses komunikasi terjadi dalam diri seseorang
yaitu pemahaman, ingatan dan interpretasi thd simbol2 yg ditangkap panca indera.
(2) komunikasi antar pribadi, proses komunikasi antar perorangan yg bersifat
pribadi baik secara langsung ataupun tidak spt percakapan tatap muka, melalui
telepon dan surat menyurat yg berfokus pd hubungan, percakapan (discourse),
interaksi dan karakteristik komunikasi.
(3) komunikasi kelompok, interaksi di antara orang2 dalam kelompok2 kecil
yang membahas ttg dinamika kelompok, efiseiensi dan efektivitas penyampaian
informasi dalan kelompok, pola dan bentuk informasi dan pembuatan keputusan.
(4) komunikasi organisasi, terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi yg
membahas struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi
dan proses pengorganisasian dan kebudayaan organisasi.
(5) komunikasi massa, komunikasi melalui media masa yg ditujukan kpd
SKOM4204 – TEORI KOMUNIKASI | Sri Purwaningsih (014859099) 10
sejumlah khalayak besar yg fokusnya menyangkut struktur media, hubungan
media dg masyarakat, hubungan antara media dan khalayak, aspek2 budaya dari
komunikasi massa dan dampak /hasil komunikasi massa thd individu.

Sumber: SKOM4204 – TEORI KOMUNIKASI | Sri Purwaningsih